Sunday, May 8, 2022

Wali Kota Eri Cahyadi menjenguk korban Kenpark (ist.) 
Surabaya, KIM Karajuku - Perosotan kenpark ambrol! Judul berita ini membuat kegaduhan di kalangan warga kota pahlawan. Ada dua video pendek berdurasi 20 dan 22 detik, yang sempat kami terima. Menampilkan kondisi korban terjatuh. Terjadi diskusi singkat antar anggota di grup WA lokal telpon pintar kami. Banyak komentar prihatin ditambah do'a semoga tidak ada korban jiwa pada insiden itu. 

Cak EC respon cepat kecelakaan kenpark. 
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kunjungi RSUD dr. Soetomo dan RS Soewandhie untuk menjenguk korban kecelakaan di wahana kolam renang Kenjeran Park Sabtu (7/5/2022) malam. Wali Kota Eri Cahyadi bukan hanya menjenguk, tetapi juga memberikan dukungan dan bantuan perawatan hingga sembuh. 

Setibanya di IGD RSUD dr. Soetomo, Wali Kota Eri Cahyadi langsung menuju ke ruang ICU untuk melihat langsung kondisi korban kecelakaan di wahana tersebut. Satu persatu pasien di lihat kondisinya sembari memberikan semangat kepada pihak keluarga korban. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi tidak sendiri ia juga bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata Wiwiek Widyati dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3PPKB) Kota Surabaya Tomi Ardiyanto. 

"Tidak ada korban jiwa, yang tiga masih ada di IGD dan yang empat sudah ada di tempat rawat inap, sedangkan yang satu sudah persiapan pulang karena mengalami luka ringan,"kata Wali Kota Eri Cahyadi di depan lobby RSUD dr. Soetomo. 

Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan kepada dokter yang menangani pasien untuk memantau dan memberikan perawatan secara maksimal agar segera pulih. Ia juga menyampaikan kepada pihak manajemen Kenjeran Park untuk bertanggung jawab memberikan bantuan pengobatan hingga kondisi pasien kembali pulih normal. 

"Kami juga minta kepada manajemen untuk bertanggungjawab penuh dan saya juga minta agar memeriksa kembali wahananya, yang sekarang masih dalam penyelidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Wali Kota Eri Cahyadi. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menghimbau agar pihak pengelola wisata Kenjeran Park untuk lebih waspada dan menjadikan hal ini sebagai pembelajaran. Ia juga menyampaikan, setiap investor yang memiliki wahana wisata tentu harus memiliki izin, disamping itu juga harus diimbangi dengan perawatan berkala agar tidak terjadi lagi hal serupa di tempat wisata lain di Kota Surabaya.

"Dalam pemeliharaan itu kan milik swasta, jadi kalau pemeliharaan ini dilakukan oleh investor dan harus menjamin layak fungsi wahananya. Maka dari itu kita nanti akan melakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya," pungkasnya. 

Diketahui di dalam kejadian ini terdapat 16 korban yang diantaranya ada 8 orang dirawat di RSUD dr. Soetomo sedangkan 8 orang lainnya dirawat di RS Soewandhie. Smentara itu untuk pasien yang sudah diperbolehkan pulang dari RSUD dr. Soetomoada 1 pasien dan 4 orang pasien di RS Soewandhie juga sudah diperbolehkan pulang. 

Pemkot beri bantuan trauma healing kepada korban. 
"Pemkot Surabaya juga akan memberikan pendampingan kepada semua korban untuk penyembuhan rasa trauma yang dilakukan oleh DP3A, jadi didampingi terus sampai sembuh total. Saya pastikan juga, ketika korban akan melakukan kontrol ke RS dan ternyata kesulitan menjangkaunya, maka hukumnya wajib kami mengantarkannya menggunakan ambulan Dinkes yang di Puskesmas atau RS," ujar Cak Eri. 

"Kudu wani, semangat ya.." ujar EC kepada korban anak, PR. (ist.)  
Di RS Soewandhie, Cak Eri sempat memberikan semangat kepada salah satu korban anak PR, 10, yang mengalami cedera ringan dan telah dilakukan perawatan. "Yakin sembuh ya, Suroboyo kudu wani (Surabaya harus berani) semangat ya, pasti sembuh." ucap Cak Eri kepada bocah kelas 5 SD tersebut. 
 
Setelah itu Cak Eri meminta petugas RS Soewandhie untuk segera mengantarkan korban yang sudah diperbolehkan pulang. "Ayo iki endi mobile, ndang diterno (ayo mana ini mobilnya, lekas diantar). Ambulane disiapno (mobil ambulannya disiapkan), kalau kurang antar pakai mobil operasional lainnya saja, yang itu,' pungkasnya.* (Cbn) 

*Sumber : Rilis Pemkot Surabaya

0 comments:

Post a Comment