Wednesday, May 11, 2022

Peresmian Swargaloka oleh Wali Kota Surabaya (27 Mei 2021) (ist.) 
Surabaya - KIM Karajuku. Salam jumpa lagi para pembaca yang berbahagia. Setelah kemarin kami sampaikan seri pertama. Hari ini redaksi akan melanjutkan seri kedua sebagai cerita sambungan dari edisi perdana.

Pastinya layanan publik 24 jam ini masih terkait dengan kinerja kolaborasi antara pemerintah kota Surabaya dengan langkah-langkah pro-aktif warga kota pahlawan. Langsung yuk.. menuju bahasan kelima hingga ketujuh berikut ini :

- Swargaloka (5)

Sebagai bukti keseriusan pemerintah kota Surabaya melayani warganya, Wali Kota Eri Cahyadi (EC) meresmikan satu lagi inovasi layanan publik terbaru. Bertempat di Mal Layanan Publik Siola Lantai 3 Kota Surabaya Rabu (27/10/2021). Mas EC didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Agus Imam Sonhaji, menjelaskan maksud diciptakannya "Swargaloka" dalam rangka meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di lingkungan kota Surabaya.

Program Swargaloka adalah media publikasinya Dispenducapil, media sosial yang dipakai beragam. Mulai website yang berisi berbagai artikel layanan adminduk, ada radio streaming dan TV digital. Agus menambahkan keterangan dari Wali Kota, bahwa target Swargaloka dibuat untuk lebih mendekatkan serta memudahkan jalinan komunikasi antara Pemkot Surabaya dengan masyarakatnya. Belum banyak kemudahan layanan Dispenducapil Kota Surabaya, yang sudah diketahui oleh masyarakat secara luas. Ini menjadi permasalahan tersendiri buat Dinas yang dipimpinnya, untuk dicarikan jalan keluarnya. Harapannya, Program Swargaloka bisa menjadi solusinya.

Di tahun 2022, Harapan besar Pemkot Surabaya sebagian layanan administrasi kependudukan kepada warga cukup melalui aplikasi online dari rumah atau dimanapun lokasi warga berada. Dengan Swargaloka info adminduk apapun di lingkungan Dispendukcapil kota Surabaya bisa diakses 24 jam. Meskipun layanan offline masih berlaku, dimana jam bukanya sejak pukul 08.00 - 21.00 (13 jam kerja). Nah salah satu edukasi warga dilakukan oleh Pemkot melalui media publikasi SWARGALOKA.  

- Aplikasi MBR dan fasilitas pro-warga berpenghasilan rendah (6)

Aplikasi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) sudah diberlakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak era Wali Kota Tri Risma Harini. Aplikasi MBR sendiri diperkenalkan perdana pada akhir 2019 atau awal 2020. Sekarang saat era Wali Kota EC, aplikasi MBR makin disempurnakan. Aplikasi ini didesain Pemkot untuk memudahkan pendataan dan pengelolaan data, dari masyarakat yang berpenghasilan rendah di Kota Surabaya. 

Setelah data awal dari masyarakat sudah terkumpul. Dimana pengumpulan data melalui jaringan dari Ketua RT/RW beserta jajaran di lokal wilayah. Selanjutnya dari data yang terkumpul dilakukan verifikasi oleh OPD terkait. Dilanjutkan dengan beberapa intervensi lanjutan. Intervensi tersebut berupa bantuan dari Pemkot dengan menggunakan dana APBD Kota Surabaya. 

Bentuk bantuan adalah biaya sekolah gratis serta biaya kesehatan gratis buat warga miskin. Lalu bantuan sosial permakanan maupun bantuan-bantuan lain yang dibutuhkan warga. Misalnya pelatihan bagi warga yang belum bekerja. Targetnya ada memberdayakan warga berpenghasilan rendah agar "naik kelas". Menuju warga mandiri yang berdaya.

Lalu dimana layanan 24 jam yang dijadikan tema artikel? Ada beberapa poin, pertama untuk penginputan data awal bisa dilakukan pihak RT/RW kapan saja dan dari mana saja. Karena pelaporan dan aktifitas memasukkan data awal secara online. Maka layanan ini durasinya bisa kapan saja selama 24 jam per hari.  Mudah dan efektif, saat dibutuhkan warga maka data bisa segera di-input segera.

Kedua layanan apapun buat warga berpenghasilan rendah, bisa diakses 24 jam. Misalnya saat warga butuh layanan kesehatan dari RS terdekat. Kapanpun saat dibutuhkan, jam berapapun itu warga yang sakit boleh berobat. Untuk layanan lain bisa digunakan secara tentatif sesuai kebutuhan warga. Oh ya... bentuk layanan kesehatan menggunakan BPJS PBI (melalui Kartu Indonesia Sehat kelas III), yang iuran bulanannya dibayarkan oleh Pemkot Surabaya.

Fasilitas Ambulan Gratis Pemkot Surabaya (dok. IPSM Sby) 
Pada saat pandemi covid 19 kemarin, permintaan warga terhadap jasa ambulan sangat tinggi. padahal unit ambulan yang tersedia kurang dari 100 unit. Salah satu solusi dari Pemkot Surabaya adalah "menyulap" 15 unit mobil dinas menjadi "ambulan dadakan".

Sekarang pandemi covid 19 sudah mereda, namun kebutuhan ambulan masih tetap ada. Sejauh ini kebutuhan akan ambulan bisa ditangani melalui puskesmas di 31 kecamatan yang ada di Surabaya. Secara umum diluar jam kerja normal (07.00 - 17.00) kalau ada permintaan ambulan oleh warga, akan dipenuhi oleh pos TGC (Tim Gerak Cepat) kota Surabaya. 

Pos TGC dibagi menjadi lima titik, di wilayah Surabaya Pusat, Timur, Barat, Utara maupun Selatan. Yang membantu adalah jam kerja tim TGC yang 24 jam nonstop. Sekali lagi sebuah keuntungan besar buat warga kota Surabaya, manakala membutuhkan ambulan. Warga kota bisa mengakses layanan publik, ambulan gratis 24 jam.* (Cbn)

*artikel juga tayang di blog KIM Karajuku Karah - Surabaya.


BERSAMBUNG.....

0 comments:

Post a Comment