Monday, May 9, 2022

Tampilan ruang monitor command center 112 Surabaya (ist.) 

Surabaya - KIM Karajuku. Wali Kota Surabaya melalui SE (surat edaran) pada akhir Ramadhan 1443 H silam, memberikan imbauan kepada warga kota. Untuk melapor Call Center (CC) 112, saat dalam keadan terdesak. 


Pesan cak Eri Cahyadi melalu SE sangat jelas, kepada setiap perangkat lurah, camat, RT/RW untuk mengawasi wilayahnya masing-masing selama libur lebaran tahun 2022  kemarin. Saat ini liburan dan cuti bersama telah usai dijalankan oleh warga Surabaya. 

Kami dari redaksi telah menghimpun beberapa informasi, terkait aktifitas  layanan publik oleh pemerintah dengan dukungan aktif dari  warga kota pahlawan. Menariknya, semua layanan ini hanya dapat dirasakan oleh para warganya Emak Risma, Mensos RI yang sebelumnya menjadi Wali Kota wanita pertama Surabaya

Artikel ini sengaja redaksi buat berseri (4 edisi). Kami berharap pembaca bisa  menyimak sajian khusus dari kami dengan nyaman. Artikel sengaja ditampilkan sebagai bacaan yang ringan dan informatif. Semoga layanan ekselen yang disajikan oleh pemerintah kota Surabaya, bisa diduplikasi oleh pemerintah kota/kabupaten lain di Indonesia. 

Tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan layanan publik kepada warganya. Silahkan menyimak liputan khusus kami di edisi Lebaran 1443 hijriyah. Salam informasi dari seluruh awak media KIM Karajuku. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga semua ibadah kita selama bulan Ramadhan kemarin diterima oleh-Nya. Aamiin...

- CC112.

Mari kita masuk ke bahasan pertama kami. Pembaca pasti pernah menyaksikan film seri bertajuk 911 (baca : nine one one) di TV kesayangan, pada era 2000-an awal. Nine one one di negeri paman Sam, bertugas sebagai operator telpon yang menerima info kedaruratan dan kebencanaan dari warga Amerika. Biasanya terkait dengan layanan kendaraan pemadam kebakaran. Bantuan kepolisian atau layanan mobil ambulan gratis.  

Dimana bersama ambulan ikut serta tenaga medis untuk pertolongan pertama pada kecelakaan.  Versi lokal layanan 911 di Surabaya bernama CC112.  Kependekan dari command center 112. Pada liburan lebaran kemarin, meskipun banyak aparat yang libur. Punggawa CC112 tetap standby 24 jam memberikan layanan publik kepada warga kota Surabaya. Salut buat kawan-kawan CC112 kota Surabaya.

- Labkesda (laboratorium kesehatan daerah)

Hampir di sebagian besar Propinsi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki laboratorium kesehatan daerah. Sebagai contoh untuk Propinsi Jawa Timur, Labkesda berlokasi di jalan Karangmenjangan (dekat RSUD dr. Soetomo - Surabaya). Sementara contoh Labkesda di Propinsi lain, ada di jalan Bumi Mas Raya, kota Banjarmasin. Labkesda ini biasa dimanfaatkan oleh warga Kalimantan Selatan. 

Saat pandemi covid - 19 kemarin, hampir di semua kota/kabupaten yang ada di Jawa Timur didorong memiliki fasilitas Labkesda. Nah.. yang membedakan Labkesda milik Pemkot Surabaya dengan kota/kabupaten lain adalah hal ini. Yaitu jam kerja layanannya yang dinyatakan dengan electric board bertuliskan "BUKA 24 JAM". Termasuk di masa liburan dan cuti panjang lebaran 1443 H kemarin. Wow.... 

- Puskesmas di kecamatan buka 24 jam, termasuk saat cuti bersama lebaran 2022

Puskesmas Pembantu Karah, se-area dengan kantor redaksi (ist.) 
Kelurahan Karah masuk wilayah kecamatan Jambangan, Surabaya di sisi selatan kota. Kecamatan Jambangan memiliki empat kelurahan, antara lain : Karah, Kebonsari, Pagesangan dan Jambangan. Posisi kecamatan Jambangan  berbatasan langsung dengan tetangganya, kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. 

Kecamatan Jambangan memiliki puskesmas pembantu di kelurahan Karah, juga di kelurahan-kelurahan di lingkup wilayahnya. Tugasnya menopang langsung kinerja Puskesmas Kecamatan Jambangan yang berlokasi di wilayah kelurahan Kebonsari. 

Berdasar dari surat edaran Wali Kota Surabaya Eri Cahayadi, terkait pelayanan kesehatan warga Surabaya, pada waktu  liburan lebaran tahun 2022 masehi. Disampaikan oleh Cak Eri bahwa layanan dari pusat kesehatan masyarakat yang berada di 31 kecamatan - kota Surabaya, wajib buka 24 jam penuh. Layanan puskesma selama 24 jam tentu menguntungkan warga kota Surabaya. 

Semoga bukan cuma jam bukanya, namun kualitas pelayanan para tenaga medisnya juga meningkat dan bisa disetarakan dengan banyak klinik medis  non-pemerintah, yang dikelola oleh pihak swasta. Aamiin...

- Pejabat wajib berbagi nopri kepada warga

"Sampeyan duwe nomere Bu Camat Cak? Aku njaluk isok yo? (Punya nomer telpon pintar Bu Camat, Cak? Saya minta boleh?) Berikut adalah salah satu potongan dialog saya dengan kawan, sesama pegiat sosial kemasyarakatan di wilayah kota Surabaya. 

Dalam proses advokasi warga yang kami lakukan, seringkali membutuhkan komunikasi yang intens dengan pemangku wilayah. Saya yang pegiat sosial di kelurahan Karah - kecamatan Jambangan, sering harus melaksanakan pendampingan lintas wilayah. Disini potensi jaringan antar pegiat masing-masing kecamatan/kelurahan yang sudah kami jalin sejak 2011 sangat membantu. 

Nah disini poin pentingnya mengetahui nama dan jabatan masing-masing pemangku wilayah. Mulai dari level Lurah, Camat, Sekretaris, Kasie, Kabid hingga Kepala Dinas, kami redaksi KIM Karajuku wajib kami miliki datanya. Saat ada pejabat baru, kami saling berkomunikasi dengan pejabat lama di OPD (organisasi peringkat daerah) terkait. Meminta informasi dari kolega pejabat baru. Karena memiliki data dari pejabat yang baru bertugas, sifatnya penting. 

Mengapa bisa mudah sekali? Kami yang kelompok masyarakat biasa, diijinkan mengakses nomer para pejabat pemerintahan di lingkungan kota Surabaya. Ada aturan wajib sejak di jaman pemerintahan Wali Kota Bambang DH, Tri Risma Harini sampai Eri Cahyadi. Pejabat publik diwajibkan membagikan nomer pribadinya kepada warga yang membutuhkan. 

Tentunya dengan syarat dan ketentuan khusus. Artinya nomer pribadi pejabat/pemangku wilayah hanya digunakan untuk keperluan kedinasan. Bisa dibayangkan kedekatan para pembuat kebijakan, dengan kami warga kota yang menikmati layanan publik dari pemerintah kota Surabaya.  

Ada pepatah mengatakan siapa yang menguasi informasi lebih awal akan menguasai dunia. Namun pepatah lain menyatakan, informasi bagaikan pedang bermata dua. Bisa untuk menolong sesama, tapi bisa juga untuk mencelakakan orang lain. Silahkan sikap dan pilihan ada di tangan kita masing-masing. 

Sekian dulu seri pertama artikel kami, sampai ketemu di serial lanjutan esok hari.* (Cbn)

BERSAMBUNG........

*artikel yang sama juga dipublikasikan melalui blog KIM Karajuku Karah - Surabaya.



0 comments:

Post a Comment