Hendra (tengah) & Ibenk (paling kanan) pada sessi diskusi Interaktif. |
Difasilitasi PT Asia Megatama Sejahtera (AMS) - Tangerang. Saya selaku pegiat KIM Kota Surabaya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara ini. Hengky Wijaya selaku CEO PT AMS menyampaikan bahwa perusahaannya sebagai spesialis supliyer produk IT, untuk Pemerintah berbagai daerah di Indonesia, perlu memberikan kesempatan kepada KIM mengetahui lebih dalam perkembangan seputar IT dan Data Center yang paling maju saat ini. Semua ini adalah bagian dari CSR kantor kami pada masyarakat, sementara diwakili dari Pegiat KIM Kota Surabaya tambahnya.
Ipsos Business Consulting, dalam sebuah risetnya menyampaikan bahwa ada kenaikan dua kali lipat pertumbuhan pasar data center di Indonesia, dari US$1,1 miliar sejak 2015 menuju US$2,3 miliar pada 2018. Penelitian lanjutan memprediksi adanya peningkatan pasar data center hingga mencapai US$2,8 miliar di tahun 2019 dan US$3,2 miliar pada 2020 mendatang. Bendahara Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) Hendra Suryakusuma sebagai narasumber diskusi interaktif pada sessi ketiga sampaikan data di periode 2012 - 2014 saja, investasi pada industri data center di Indonesia tembus angka US$ 450 juta.
Wakil Kementerian Kominfo sebagai salah satu narasumber sessi diskusi interaktif, membahas perkembangan pesat Industri Data Center di Indonesia. Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika. Bambang Dwi Anggono, S.Sos. M.Eng. (Ibenk) yang juga Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan. Ungkapkan info menarik, bahwa dibandingkan pihak swasta. Banyak Organisasi Perangkat Daerah di Indonesia mulai Pemerintah Pusat-nya hingga ke jajaran Desa, belum banyak yang memanfaatkan teknologi data center dengan maksimal. Kendalanya ada di pendanaan pengadaan perlengkapan maupun minimnya pengetahuan para operator pengguna akan pentingnya Data Center ke depan.
Penulis sempatkan berfoto di ruang Pameran Produk Schneider termutakhir. |
0 comments:
Post a Comment