Selamat Hari Pramuka, Indonesia….

Jokowi jadi Irup Upacara Hari Pramuka 2017 (dok. Kementerian Kominfo)

Jambangan Hijau, Selamat hari lahirnya Gerakan Praja Muda Karana atau masyarakat umum lebih mengenal dengan Hari Pramuka. Setiap tanggal 14 Agustus seluruh warga Pramuka memperingati hari lahirnya. Tahun ini seluruh Pramuka Penegak dari seluruh Indonesia memperingati hari lahirnya yang terpusat di Bumi Perkemahan Cibubur – Jakarta. Salah satu pegiat KIM Kota Surabaya, Bunda Wasitah berkenan hadir untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia dan berkenan berbagi poto dan kisahnya disini.

Sejarah awal Kepanduan.

Bermula dari Inggris dengan inisiator seorang Veteran Angkatan Darat Inggris yang mengikuti Perang di Afrika dan India bersama pasukan negaranya. Robert Stephenson Smyth Baden – Powell (22 Februari 1857 – 8 Januari 1941 ), demikian namanya. Dia menulis buku berjudul Scouting for Boys (1908) diterbitkan oleh yang kemudian diadopsi sebagai materi dasar menerapkan scouting / Kepanduan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saat proses penulisan buku Lord Baden Powell (nama dengan gelar dari Kerajaan Inggris) mengajak 21 pemuda yang banyak terlibat dalam kekerasan dan kenakalan remaja berkemah di brownsea island selama delapan hari di tahun 1907. Setelah pulang dari perkemahan ala Baden Powell mulai terjadi perubahan positif pada 21 pemuda tadi. Sejak itu Baden Powell mulai menularkan dasar-dasar Kepanduan kepada anak muda di seluruh dunia dalam berbagai kesempatan yang ada. Pensiunan Letnan Jenderal AD Inggris ini, dalam penyebaran dasar-dasar Kepanduan dibantu oleh istrinya yang bernama Olave St. Clair Soames beserta adik perempuannya Agnes Baden – Powell. Dari kedua wanita inilah kemudian lahir gerakan Kepanduan Putri Dunia, setelah kematian Bapak Pandu dunia ini tahun 1941 Gerakan Kepanduan menjadi virus positif diseluruh dunia.

Delegasi Raimuna IX Kwarcab Surabaya (dok. Wasitah)

Sementara itu virus Kepanduan juga berangsur masuk ke Tanah Air. Soekarno Presiden RI pertama yang juga mandataris MPRS, melaksanakan Ketetapan MRPS no : II/MPRS/1960 pada tanggal 9 Maret 1961 meminta kepada Pimpinan Pandu untuk mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai salah satu komponen bangsa yang berpotensi mendukung pembangunan negara dan bangsa Indonesia. Kemudian melebur organisasi kepanduan yang saat itu banyak macam dan ragamnya menjadi satu gerakan Praja Muda Karana yang disingkat Pramuka, dengan lambang Tunas Kelapa. Kemudian tertuang di Keputusan Presiden Republik Indonesia no : 238 tahun 1961, pada tanggal 20 Mei 1961 bertepatan dengan upacara hari Kebangkitan Nasional. Setelahnya Gerakan Pramuka dikenalkan kepada khalayak luas  pada tanggal 14 Agustus 1961, setelah menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres RI no. 448 th. 1961. Sejak itulah tanggal 14 Agustus secara resmi setiap tahun diperingati sebagai hari Pramuka Indonesia. Soekarno ingin Gerakan Pramuka menjadi satu-satunya pendidikan resmi yang melaksanakan pembinaan generasi muda yang mendukung pelestarian kesatuan dan persatuan bangsa.

Gapura Anjungan Kwarcab Surabaya (dok. Wasitah)

Hari ini Presiden RI Joko Widodo berkenan menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Gerakan Pramuka Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur. Setelahnya Jokowi akan membuka secara simbolis Raimuna Nasional XI yang diikuti Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 12 – 21 Agustus 2017. Bunda Wasitah yang pegiat  KIM dari Kelurahan Lidah Kulon Kecamatan Lakarsantri, merupakan pengurus Kwartir Cabang Kota Surabaya. Dia ikut rombongan anjungan Propinsi Jawa Timur bersama kawan-kawan anggota pramuka dari 38 kota/kabupaten se-Jatim. Wasitah berkenan berbagi cerita dan poto-poto untuk menambahkan liputan khusus kami terkait Hari Pramuka tahun 2017.

Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila

Satya ku, kudharmakan

Dharma ku, kubaktikan

Agar Jaya, Indonesia

Indonesia Tanah Airku

Kami Jadi Pandumu

(ditulis oleh BONI dalam rangka memperingati Hari Pramuka tahun 2017)