Senam Poco-poco lansia di Taman Paliatif - Tambaksari (poto : Boni) |
Jambangan Hijau – Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat, serta menjaga dan melestarikan Budaya Indonesia, terus
digalakkan oleh Pemerintah Republik Indonesia lewat Kemenpora. Hari ini, Minggu 5 Agustus 2018 melalui Deputi Pembudayaan Olahraga
dilaksanakan upaya pemecahan Guiness Book of Record senam poco-poco massal di
seluruh Indonesia. Menurut info yang kami dapat dari sumber terpecaya Presiden,
Wakil Presiden dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
melaksanakan senam poco-poco massal di komplek Gelora Bung Karno Jakarta.
Sementara itu, pagi tadi dimulai pukul 06.15
di lima titik area publik yang ada di kota Surabaya diadakan senam poco-poco massal. Lima tempat
yang dipakai adalah CFD (car free day) di Raya Darmo, ruas jalan Tunjungan dan Jemur
Handayani. Serta dua titik di Taman Paliatif – Tambaksari dan Taman Lansia di
jalan Kalimantan. Tampak ratusan orang mengikuti arahan istruktur senam poco-poco, yang
konon berasal dari gerak tari asli warga Jamaika. Meski secara kontroversial
pernah dilarang di Malaysia, tari poco-poco sangat populer di Indonesia dan
telah disesuaikan dengan unsur gerak asli tarian Indonesia yang beragam
banyaknya.
Jangan lupa klik IG. @jambanganganhijau via link di bawah ini, sajian keren dari kami....
Geliat hidup warga kota Surabaya
tidak ada matinya. Kota yang Juli kemarin mendapatkan dua penghargaan bergengsi
dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri , kota pahlawan memperoleh Yokatta
Wonderful Indonesia Tourism Awards (YWITA) 2018 dari Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (20/7/2018) di Jakarta. YWITA adalah penghargaan kepada
Kabupaten atau Kota yang memiliki komitmen, performa, inovasi, kreasi dan
komitmen kepemimpinan pemerintahnya dalam membangun pariwisata daerah. Mengalahkan
Kota Bandung dan Denpasar, diperingkat ketiga dan kedua dari 10 Besar Kota
besar yang ada di Indonesia.
Sebelumnya Tri Risma Harini
diganjar Lee Kuan Yew Award untuk kategori Special Mentions. Penghargaan ini diberikan pada Risma atas nama
Kota Surabaya pada awal Juli lalu (9/7/2018). Surabaya bersanding dengan tiga
kota dunia yakni Hamburg - Jerman, Kazan - Rusia, serta Tokyo Jepang. Di dua
edisi sebelumnya (2014 dan 2016) Surabaya gagal memperoleh Penghargaan dua
tahunan ini. Selain itu Walikota perempuan pertama yang dimiliki Surabaya ini
menjadi salah satu pembicara di World Cities Summit (WCS) 2018 - Singapura pada
tanggal 7-9 Juli 2018. Sebuah kado manis jelang peringatan 73 tahun HUT
Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.(BNPY)
0 comments:
Post a Comment