Jambangan Hijau - Siang itu di pendopo Kelurahan Kebonsari beberapa
Ibu berseragam batik coklat dengan kombinasi warna jingga memerhatikan seorang
wanita tua merajut. Wanita yang kami taksir sudah berusia lebih dari 70 tahun
tadi dengan telaten merajut di depan Ibu-ibu yang memperhatikannya. Sudarti
nama wanita tadi adalah lansia energik yang tinggal di Krukah. Dia bercerita
karena hobinya merajut, ingatannya masih terjaga dari pikun. Jari-jari tangannya
bergerak pelan tapi pasti, tidak tampak seperti beberapa orang seusianya yang
kebanyakan sudah kaku atau bahkan tremor akibat termakan usia. Dulu saat masih
muda Sudarti pernah mengenyam kuliah di jurusan Pendidikan Sosial IKIP
Surabaya yang sekarang bernama UNESA, beliau termasuk angkatan pertama dari UNESA. Sudarti menjelaskan untuk membuat sebuah rajutan tempat botol air
mineral membutuhkan 6 tas plastik kecil. Kalau sudah terbiasa satu hari bisa
dirajut 2 buah rajutan tempat botol air mineral. Modalnya tidak lebih dari 1200
rupiah untuk satu rajutan tempat botol air mineral, dan hasilnya layak dijual
hingga 10 atau 15 ribu rupiah. Kalau proses produksi kerajinan tangan ini dilakukan oleh beberapa orang sekaligus dalam
satu kampung, akan tumbuh pusat grosir rajutan baru di Surabaya. Pusat grosir
rajutan Surabaya itu berada di wilayah Kecamatan Jambangan. Selama ini banyak
orang merajut berbagai kerajinan tangan dengan bahan benang rajut. Masih jarang
ada orang merajut dengan bahan tas plastik tambah Sudarti bersemangat, ini
adalah model rajutan terbaru. Tempat ini (baca : Jambangan) saya pilih untuk
transfer pengetahuan karena sudah dikenal sebagai Kawasan Kampung Wisata
Jambangan yang berbasis pemilahan sampah organik dan anorganik. Yang organik
diolah menjadi kompos, yang anorganik dipilah lagi untuk digiling dijadikan bijih plastik atau
sebagian sampah anorganik dimanfaatkan untuk perhiasan rumah tangga/kerajinan
tangan dan dipasarkan kemana-mana. Setelah 45 menit kelas merajut perdana
selesai. Didamping Ketua IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Kecamatan
Jambangan Abdul Rochman yang juga menjabat sebagai Kordinator POKDARWIS (Kelompok
Sadar Wisata) Kelurahan Kebonsari menemui Camat Jambangan. Retno Hariati, Camat
Jambangan menerima Sudarti di ruang kerjanya dengan hangat dan tangan terbuka. Setelah berbincang hampir satu jam lamanya. Retno berterima kasih atas inisiasi melatih rajutan dari bahan plastik di wilayah Jambangan. Menurutnya selama ini warga Jambangan sudah cukup berdaya dengan konsep baru dari Sudarti akan menambah variasi produk Jambangan selama ini. Retno mendorong kader lingkungan di empat kelurahan belajar kepada wanita asal Krukah ini. Apalagi
konsep transfer Ilmu dan ketrampilan rajutan dari tas plastik yang akan ditularkan kepada warga
Jambangan sifatnya murah namun tidak murahan dan bernilai jual tinggi. Semoga
niat Sudarti yang berharap masa tua nya bisa lebih bermanfaat untuk orang
banyak, mendapatkan keberkahan dan balasan rejeki berlimpah. Tak kalah penting transfer
ilmunya kepada warga Jambangan dicatat sebagai amal jariyah oleh Tuhan Yang
Maha Kaya. Amiin…. (BONI)
Home
»
»Unlabelled
» Sudarti dan model rajutan masa kini
Thursday, February 2, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete