Friday, April 19, 2019


JELITA - Arumi, setia dampingi Emil sebagai Wagub Khofifah (medcom.id)
Jambangan Hijau - Hari Sabtu, Tanggal 25 Mei 2019 menjadi batas akhir sembilan puluh sembilan hari pertama, pembuktian kinerja awal pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019 - 2024.  Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elestianto Dardak menyampaikan 9 (sembilan) Program Kerja Unggulannya dengan istilah NAWA BHAKTI SATYA. Program kerja 99 hari merupakan langkah awal dari kerja kolektif, pengabdian tulus, penuh keikhlasan demi masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera dan penuh kemuliaan untuk periode lima tahun ke depan. Visi Nawa Bhakti Satya adalah perwujudan kerja bersama untuk Jawa Timur sejahtera, bermartabat, dengan semangat gotong-royong, religius dan berkeadilan sosial melalui tata kelola pemerintahan yang partisipatoris serta inklusif, selama lima tahun kedepan. 


Visi besar Nawa Bhakti Satya ini diabdikan untuk merawat dan memperkuat capaian-capaian pembangunan pada kepemimpinan Gubernur sebelumnya. Serta menjawab tantangan-tantangan pembangunan Jawa Timur ke depan. Seperti perbaikan layanan dasar masyarakat, pengurangan kesenjangan daerah antar kelompok sosial ekonomi, antar wilayah maupun antar desa dengan kota, pengentasan kemiskinan, memajukan hubungan antara pemerintahan serta masyarakat yang berkarakter demokratis partisipatoris dan inklusif. Kemudian penguatan hak-hak dasar masyarakat, disrupsi sosial yang dibawa oleh revolusi teknologi 4.0, perawatan lingkungan hidup dan persoalan- persoalan lain yang membutuhkan perhatian serta penanganan seksama.*  Pasangan Gubernur - Wakil Gubernur Jatim, yang menjadi penerus pasangan pendahulunya, mantan Gubernur/Wagub Soekarwo - Syaifullah Yusuf. Usai dilantik  oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada hari Rabu, tanggal 13 Februari 2019, mereka langsung tancap gas. Sehari kemudian bertempat di Tugu Pahlawan Surabaya (Kamis, 14/2/2019) dihadapan ribuan masyarakat Jawa Timur yang menyambut kedatangan pasangan Gubernur barunya. Khofifah selanjutnya mengikrarkan "C E T T A R"  yang merupakan akronim dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif. Sebagai nafas, corak serta parameter layanan dasar pemerintahan Jawa Timur di era kepemimpinannya.


Cepat diterjemahkan, ketika ada masalah pada rakyat, maka seluruh ASN, serta jajaran Dinas yang ada di Pemprov Jatim harus cepat memberikan layanan. Kemudian efektif berarti penyelenggaraan pemerintahan di Jatim harus efektif dan efisien sehingga  tidak ada pemborosan dan penyalahgunaan uang negara,” jelasnya. Kemudian, tanggapdimaknai bahwa seluruh ASN di jajaran Pemprov, Jatim harus tanggap terhadap kebutuhan rakyat. Selanjutnya, transparanberarti segala bentuk pengeluaran APBD Jawa Timur harus disampaikan kepada masyarakat secara terinci, baik kegunaan maupun jumlahnya. Terakhir, makna kata responsif yakni seluruh jajaran Pemprov Jatim wajib memberikan respon cepat untuk percepatan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.“Kami (saya dan mas Emil, red.) ingin para petani, nelayan, guru-guru, gojek, dan masyarakat semua mulia hidupnya, mulia keluarganya,” kata wanita kelahiran Surabaya 19 Mei 1965 ini. Menurutnya, sesuai slogan pasangan Khofifah-Emil saat masa Kampanyenya. Yakni Kerja Bersama untuk Jatim Sejahtera, bahwa membangun Jatim tidak cukup hanya dari satu pihak (Pemerintah Provinsi saja, red.). Namun dibutuhkan kerjasama  (horizontal) dari pihak  Forkopimda, serta TNI, yang terdiri dari tiga matra, Angkatan Darat, Laut dan Udara serta Kepolisian Republik Indonesia. Maupun jajaran  (vertikal) meliputi 38 kepala daerah, pada level kota/kabupaten yang menyebar di wilayah Provinsi Jawa Timur. Pun dukungan dari masyarakat, menjadi salah satu modal penting keberhasilan pembangunan Jawa Timur lima tahun ke depan.

Khofifah saat masih Mensos, pada HKSN 2017 di Kodam V Brawijaya
Dalam NAWA BHAKTI SATYA, ada sembilan  program antara lain :

 1.Jatim Sejahtera untuk mengentaskan kemiskinan menuju keadilan dan kesejahteraan sosial. 

22.Jatim Kerja, dengan program Millineal Job Center, Dream Team Science Techno Park serta Belanova.

33.Jatim Cerdas dan Sehat lewat pendidikan dan kesehatan gratis berkualitas.

44.Jatim Akses  dengan membangun Infrastruktur dalam Kerangka Pengembangan Wilayah Terpadu, dan Keadilan Akses Bagi Masyarakat Pesisir dan Desa Terluar.

55.Jatim Berkah, membangun karakter masyarakat yang berbasis nilai-nilai kesalehan sosial, budi pekerti luhur.

66.Jatim Agro, sebuah program  memajukan sektor pertanian, peternakan, perikanan darat dan laut, kehutanan, perkebunan untuk mewujudkan kesejahteraan petani dan nelayan.

77.Jatim Berdaya dengan memperkuat ekonomi kerakyatan dengan berbasis UMKM, koperasi, dan mendorong pemberdayaan pemerintahan desa.

88.Jatim Amanah dengan menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efektif & anti korupsi.

99.Jatim Harmoni, sebagai bhakti terakhir dirupakan dengan  menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup.



Bhakti-bhakti ini akan kami wujudkan antara lain melalui  PKH+(1)  (Program Keluarga Harapan) plus, yang menjangkau penduduk miskin di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, antara lain: lansia terlantar, perempuan kepala keluarga rentan dan penyandang disabilitas. Kepada generasi millenial, kami telah menyiapkan MILEA(2) (Millennial Incubation for Enterpreunership & Inovation). Ini adalah program kreatif atau platform bersama yang menjadi pra-kondisi untuk perilaku kreatif. Milea akan menyasar pelajar SMA dan SMK yang baru lulus, kemudian bersiap menghadapi dunia usaha serta dunia kerja. Kami juga memiliki paket KANTISTAS(3) (Pendidikan Gratis-Berkualitas). Untuk anak-anak usia sekolah yang selama ini tidak mendapatkan asuhan yang baik di lingkungan keluarga dan sosialnya akibat kemiskinan, kami memperkenalkan PESAN AMAN(4) (Pesantren Pengasuhan Anak Masa Depan). Program ini merupakan program pengasuhan yang menyasar anak-anak dari keluarga petani dan nelayan miskin yang selama ini tidak hanya tidak bisa mengakses pendidikan berkualitas, namun juga tidak mendapatkan pengasuhan yang layak. KANTISTAS juga akan memberi bantuan SPP beserta seragam gratis bagi siswa SMA/SMK negeri dan swasta se-Jawa Timur yang membutuhkannya. Program ini berangkat dari fakta banyaknya anak tidak melanjutkan sekolah dan/atau putus sekolah karena faktor biaya pendidikan. Sementara itu, bagi para guru dan pegawai tidak tetap, akan ada peningkatan kesejahteraan honorarium agar mereka bisa mendidik dan melayani siswa dengan profesional.


Bukan hanya di sektor pendidikan yang memberi jaminan gratis-berkualitas. Di bidang kesehatan masyarakat Jawa Timur juga berhak mendapatkan layanan pengobatan gratis-berkualitas, TANTISTAS(5). Di dalamnya ada bantuan untuk POSKESTREN(6),pendampingan ibu-ibu hamil untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan angka stunting, konseling kesehatan yang langsung menjangkau ke masyarakat melalui KOPIPU(7)(Konseling dari Pintu Ke Pintu), serta memastikan pasien keluarga miskin mendapatkan layanan medis dengan menjadikan Pemprov. sebagai garantornya. Khusus untuk masyarakat Madura, terutama wilayah kepulauan, kami menyiapkan GETAR MADURA(8) (Gerakan Pembangunan Infrastruktur dan Transportasi di Wilayah Pulau-pulau Kecil). Program ini untuk menjawab problem lama ketimpangan pembangunan antar wilayah di Jawa Timur. Ini juga bisa menjadi solusi untuk menghubungkan wilayah pulau-pulau kecil di utara Sumenep, baik antar pulau kecil satu dengan pulau kecil lainnya maupun antara pulau kecil dengan pulau utama (Madura & Jawa). Ada juga program Pemberdayaan Imam, Guru Madrasah Diniyah, Huffad dan Penjaga Makan Situs Budaya yang kami singkat menjadi PERI RUMAH PENJAGA IBU(9). Program ini berupa pemberian tunjangan tunjangan kehormatan bagi para imam masjid, penjaga situs budaya, beasiswa-beasiswa S-1, S-2, dan Ma’had Aly bagi guru madrasah diniyah, serta pemberdayaan Huffadz se-Jawa Timur. Tidak mungkin kami menyebut semua per satu seluruh program yang terkemas dalam Program 99 Hari.


Yang bisa kami nyatakan adalah bahwa NAWA BHAKTI SATYA yang kami janjikan sejak kampanye. Akan sekeras mungkin kami wujudkan sejak langkah awal, sekalipun ada beberapa yang betul-betul berupa tapak pertama dari ribuan langkah yang hendak kami jalankan. (Khofifah Indar Parawangsa - Emil Elestianto Dardak)


(Bobbin Nila Prasanta Yudha ­– KIM Jambangan Hijau, ditulis oleh Pegiat KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Kota Surabaya, sebagai sumbangsih dalam menyosialisasikan pembangunan dan memberikan edukasi kepada masyarakat Jawa Timur)


*(sumber : e-book Program Kerja 99 Hari Pemerintah Propinsi Jawa Timur, tahun 2019).

2 comments: