Monday, March 4, 2019

Cak Boni, Ning Endang, Ning Rizki dan Bu Ambar (ki-ka).
Jambangan Hijau - Pagi itu Senin (23/10/17) langit kawasan Sedati mendung. Jam menunjukkan pukul 07.25 saat saya bergegas memasuki pintu keberangkatan Terminal 2 (T2) Juanda International Airport. Dari empat orang rombongan delegasi KIM Indonesia yang mendapat undangan kunjungan kenegaraan resmi dari Kerajaan Malaysia, Rizki Rahmadianti-lah yang hadir pertama kali. Bukadis demikian panggilan akrab para pegiat KIM Kota Surabaya kepada Ketua KIM Swaraguna itu, yang juga pemilik brand baju muslim anak Rira clothing.

Tak seberapa lama kemudian tampak tergopoh-gopoh dua wanita setengah baya mendatangi kami. Berjalan lebih kedepan adalah Endang Sulistyo Wahyuni, Ketua KIM Melati Sidoarjo. Menyusul berjalan disebelahnya Ambar Sulistyorini, Kabid IKP Diskominfo Propinsi Jawa Timur, pendamping delegasi KIM Jatim ke Malaysia. Sementara saya sendiri, pegiat KIM Jambangan Hijau berangkat dalam kapasitas sebagai Ketua Forum KIM Kota Surabaya. Tiga orang anggota delegasi KIM Jawa Timur mewakili para pegiat KIM Indonesia, dua orang adalah pegiat KIM Kota Surabaya. Seorang lainnya merupakan pegiat KIM Kabupaten Sidoarjo. Kami melakukan kunjungan balasan, setelah sebelumnya pada 26 April 2017 rombongan delegasi K1M (Komuniti Satu Malaysia) menjadi tamu negara dan berkenan melihat langsung aktifitas KIM Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, langsung di tempat tugasnya.

Hari ini tepat 16 bulan lebih seminggu, beberapa kawan negara se-rumpun dari Malaysia, datang berlibur dan silaturahmi mengunjungi saya di Surabaya. Datang dengan istri, Haji Mohd Zanizal Bin Zamani bersama dengan Ariza Bin Mohamed Zaki yang sehari-hari berdinas di kantor Jabatan Penerangan Malaysia Negeri Pulau Pinang (Sebutan untuk Kantor Diskominfo Propinsi di Malaysia). Mereka berempat berkunjung ke Indonesia sejak Jum'at 1 Maret 2019 sampai Senin 4 Maret 2019. Sesuai jadwal yang disampaikan, mereka ingin melihat matahari terbit dan lautan pasir serta gunung Bromo. Dilanjutkan dengan melihat dari dekat industri kripik dari beragam buah tropis. Dimana Batu terkenal sebagai kota apel yang menjadi sentra produksi-nya. Setelahnya tak lupa saya antarkan mereka menikmati sajian ketan legenda di alun-alun kota Batu. Serta melihat keelokan Batu Night Spectacular serta Musium Angkut, di komplek hiburan kota Batu Jatim Park.

Sebelumnya sajian kuliner macam Rawon Nguling Probolinggo dan beragam keripik buah mereka nikmati. Haji Zanizal sangat menikmati menu ayam penyet Bu Kris Pandaan, dia sampaikan sambalnya khas dan enak. Dari dua hotel tempat menginap, kesan mereka akan keramahan masyarakat Jawa Timur juga tampak. Kejutan kami dapat dari managemen Best Western Papilio, para tamu dari negara serumpun ini mendapatkan merchandise berupa boneka anak beruang bertulis Best Western Papilio. Sebelum bertolak ke Juanda International Airport, saya ajak mereka membeli buah tangan di Mirota Craft Center. Di toko cantik yang terletak di jalan Sulawesi 24 ini, banyak oleh-oleh yang mereka beli. Kemudian mampir juga di Indah Bordir Sidoarjo.

Saya, Tuan Zanizal serta Ariza dengan isteri.
Diakhir perjumpaan, tak lupa pesan sponsor dan aktivitas "menjual" potensi KIM Kota Surabaya serta kotanya tetap saya lakukan. Kenang-kenangan berupa buku KIM Kota Surabaya terbitan Diskominfo tahun 2018 kami serahkan. Buku yang berisi cerita sukses 18 Kelompok yang berhasil menjadi agen Informasi dan kader pemberdayaan masyarakat di wilayah kelurahannya masing-masing, berpindah tangan. Mereka dari Malaysia sampaikan akan mengirim buku serupa kepada kami. Buku  yang berisi tentang  Komunity Harapan Malaysia (nama KIM, kalau di Malaysia). Selamat jalan saudara serumpun, usai sudah tugas negara, saya tunaikan. Bagaimana bisa menampilkan kesan positif serta memamerkan potensi lokal wilayah kepada tamu dari negeri Jiran. Setelah puas berbelanja, kami akan antar para tamu negara ini ke Juanda International Airport, see you next trip on my beautiful country.  (Cak Boni)

0 comments:

Post a Comment