Tuesday, October 24, 2017

Penang - Jambangan Hijau. Pesawat Garuda Indonesia Airways dengan nomer penerbangan GA 307 segera lepas landas,  para penumpang dipersilahkan segera menuju Gate 2, pengumuman dari pengeras suara bandara, dan kami pun segera bergegas menuju pintu 2 Bandara Juanda (Terminal II). Tepat pukul 07.55 pesawat yang membawa rombongan delegasi KIM Surabaya + lepas landas dari Bandara Internasional Juanda menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Posisi duduk kami berurutan, Endang (KIM Melati Sidoarjo) dapat kursi no. 29 J, Ambar Kabid IKP Diskominfo Propinsi Jatim kursi no. 31 J, Rizki no. 33 J dan saya dapat no. 38 J. Setelah menempuh perjalanan udara selama 70 menit, pesawat Boeing 737 yang kami tumpangi mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno - Hatta.

Jalan sebentar, mengambil bagasi lalu kami menuju ke Terminal 2 untuk memasuki jalur penerbangan Internasional. Ada rencana mencoba Skytrain (KA yang membawa penumpang dari satu terminal ke terminal lain di Bandara Internasional Soekarno Hatta) sayangnya belum ada jadwal berjalan untuk kereta saat kami datang. Jadilah kami naik shuttle bus selama 15 menit. Kebetulan saat itu berbarengan dengan rombongan beberapa wisman (wisatawan mancanegara), dari India, Eropa dan beberapa wisnu (wisatawan nusantara dari Indonesia Timur). Hendra staf dari Kementerian Kominfo menelpon, saat kami sedang makan pagi (setengah siang) di salah satu gerai makan yang ada di depan Gate 3.

Pisang rebus pagi tadi akhirnya mendapatkan kawan sepadan diperut saya. Ada tambahan energi dari sarapan nasi plus ayam goreng. Sehingga tubuh kami terasa lebih berenergi untuk membawa bekal dan buah tangan kepada rekan sejawat dari K1M (KIM Malaysia). Bebannya dua tas jinjing banyaknya. Utamanya adalah beberapa buku kisah sukses KIM terbitan Diskominfo  2017, produksi dari APBD Kota Surabaya. Harapannya dengan penyerahan buku ini, Kiprah KIM Kota Surabaya akan lebih dikenal oleh dunia luar (masyarakat luar Surabaya, khususnya pegiat K1M dari negara tetangga Malaysia). Buah tangan lainnya adalah kerajinan kampung rajutan Kelurahan Kebonsari, dan boneka mini cak/ning dari Gunung Anyar. Serta beberapa kerajinan milik KIM Melati Sidoarjo.

Menu makan pagi yang terlambat sudah tandas, kami kemudian bersama Hendra bergegas boarding untuk penerbangan lanjutan langsung ke Bandara Internasional Penang dengan Maskapai Air Asia. Jadwal semula adalah pukul 12.40, namun baru pukul 12.57 pesawat Airbus jenis A320 dengan nomor penerbangan XT 222 siap lepas landas. Kali ini saya beruntung karena bisa duduk dekat jendela untuk melihat pemandangan diluar pesawat lebih dekat.

Naik pesawat bukan pertama kali saya lakukan. Namun duduk di dekat jendela untuk naik pesawat ke luar Indonesia, kali ini adalah yang pertama seumur hidup saya. Meskipun niat besar apa daya rasa kantuk datang tak terbendung, alhasil perjalanan selama hampir 3 jam 30 menit, rasanya berjalan begitu cepat. Kalau dalam penerbangan sebelumnya dengan Garuda, menu kudapan ringan macam roti isi kacang dan jus apel bisa kami nikmati.

Maka di perjalanan kedua kami hanya menikmati 20 menit sisa perjalanan, tepatnya saat sudah memasuki kawasan udara Malaysia. Segera dengan sedikit kaget saya melihat keluar dan tampaklah pemandangan cantik jajaran Semenanjung Malaysia dan pulau-pulau kecil semacam batu jamrud warna hijau disekelilingnya. Tepat pukul 16.35 waktu Indonesia bagian barat, atau 17.35 waktu Penang pesawat kami mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Penang (Boni)

0 comments:

Post a Comment